Minggu, 20 Oktober 2013

Jatuh Bangun Bisnis Bengkel X-Tra


Hj. Rubiyah Sardjono
Jatuh Bangun Bisnis Bengkel X-Tra


Pendiri sebuah bengkel identik dengan gender kaum adam, namun hal ini bertolak belakang dengan pemikiran keras sosok ibu rumah tangga yang bernama Rubiyah Sardjono. Dibutuhkan kerja keras dan keyakinan yang cukup tinggi serta keuletan yang benar-benar kuat bagi seorang ibu rumah tangga ini untuk mendirikan sebuah bengkel motor. Sebuah bengkel motor yang didirikan oleh sosok wanita tanpa latar belakang ahli motor ini pun akhirnya berujung sukses. Dan di sisi lainnya, sosok ibu rumah tangga ini hanya bemula pada sebuah bisnis katering di Jakarta yang memang usaha ini adalah berawal dari hobinya.
Bisnis katering yang berjalan lancar ini juga tidak semulusyang dirancang oleh ibu Rubiyah ini, karena bisnis yang ia jalani selama ini selalu terbentur dengan kedaan suami yang sering pindah tugas dalam menitih karirnya. Semua bisnis yang dijalani ibu dari empat orang anak ini semuanya berkembang dengan baik. Namun ketika suaminya harus pindah kerja sesuai tugas kantor, maka ia harus rela melepaskan bisnis yang sudah dirintisnya dengan susah payah ini. “Di Jakarta, saya pernah membuka usaha katering. Usaha maju, hasilnya bisa untuk membeli rumah dan keperluan lainnya. Namun usaha ini harus dilepas ke orang lain karena suami pindah kerja ke Surabaya,” ujarnya. Dengan situasi seperti itu, Hj Rubiyah berfikir, mungkinkah ada bisnis yang bisa dikelola secara tidak langsung, artinya bisnisnya berjalan tanpa ia harus ada di sana tetapi menghasilkan. Karena terbiasa aktif berbisnis, Hj Rubiyah mencoba mengusulkan ide bisnis dengan membuka bengkel  untuk kendaraan bermotor. Ide ini berawal dari pengamatannya bahwa pemilik bengkel kendaraan bermotor tidak harus berada setiap saat di lokasi usaha, dan rata-rata, sepengetahuannya,  hasilnya cukup menjanjikan. Ia, kemudian berdiskusi dengan suaminya, H Sardjono, yang menjadi karyawan disebuah perusahaan swasta, dan berlatar belakang sebagai seorang teknisi mesin. H Sardjono, suaminya, mencoba mengaktualisasikan ide yang ada di benak istrinya, dengan menggambar secara detail bentuk usaha bengkel kendaraan bermotor yang akan dijalankannya secara profesional. Usaha barunya ini dicoba dan dibuka tahun 1993 di Surabaya. Di luar dugaan, ternyata bengkelnya ramai luar biasa.  
  Sebuah metamorfosa besar dari sosok ibu rumah tangga yang bermula menjadi seorang pebisnis katering yang memang menjadi salah satu hobi ibu rumah tangga ini, namun hal lain telah terjadi pada kehidupan Ibu Hj Rubiyah Sardjono dengan suaminya Bapak H Sardjono ini. Berkat ketekunan serta kerja keras beliau ini, pada akhirnya bisa membuahkan hasil yang cukup baik. Keadaan yang mendukung usaha pasangan suami istri ini dalam mengelola usaha bengkel ini mengharuskan mereka berdua harus memberikan inovatif baru lagi untuk mengembangkan usaha bengkelnya tersebut, yaitu dengan mengadakan kerja sama dengan Astra Honda Motor. Setelah cukup lama bengkelnya dikenal banyak pelanggan, dan selalu ramai, ia mencoba mengajukan izin kepada Astra Honda Motor untuk membuka Bengkel AHASS. Seperti diketahui Astra Honda Motor dengan jaringan Bengkel AHASSnya memiliki segmen pasar yang luas yang telah dikenal sangat professional.  
Namun hal tersebut prosesnya tidak semudah yang dibayangkan orang. Penuh lika-liku, membutuhkan banyak waktu dan kesabaran.  Tidak sembarang orang mampu melalui hal yang sama dengan pasangan susami istri ini dalam mendirikan usaha, hanya orang yang memiliki keyakinan serta tekad yang kuat saja yang mampu melewati jatuh bangun bisnis bengkel ini. Sehingga pada tahun 1999, izin yang diajukan Hj Rubiyah untuk membuka Bengkel AHASS dikabulkan oleh tim Astra Honda Motor. Izin sudah ditangan, tetapi ada masalah lain yang masih mengganjal. Ia diberikan izin dilokasi yang kurang strategis, alias msih sepi. Masalah lainnya, soal modal yang diperlukan untuk membuka Bengkel AHASS membutuhkan modal yang tidak sedikit.
“Saya harus menjual hampir semua asset yang saya miliki. Mulai dari rumah, mobil, hingga semua perhiasan yang saya miliki, baik yang sedang saya pakai maupun yang  dipakai anak-anak,”ungkapnya. Perjuangan meyakinkan manajemen Astra Honda Motor bahwa Bengkel AHASS yang didirikannya akan ramai dan benar-benar beda, memang dibuktikannya. Bengkel AHASS itu ramai. Bahkan telah berkembang dari satu menjadi dua, kemudian bertambah lagi menjadi tiga Bengkel AHASS yang didirikannya. Hebatnya  lagi, semua Bengkel AHASS miliknya merupakan Bengkel AHASS terbaik se Indonesia Wilayah Timur, bahkan jadi rujukan untuk standarisasi Bengkel AHASS di wilayah tersebut. Dari sinilah Hj Rubiyah menemukan passionnya bahwa ia memang cocok berbisnis bengkel kendaraan bermotor. 
Melihat pengelolaan Bengkel AHASS miliknya yang sudah berjalan dengan baik, dengan manajemen professional, ia mencoba mengembangkan ide bisnis lain untuk melengkapi bisnis bengkel kendaraan bermotor dengan bisnis salon dan cuci motor. Ide ini dibawa kepada seseorang, pemilik bisnis usaha franchise salon dan cuci motor yang cukup terkenal di Indonesia. “Ternyata ide saya dibajak oleh perusahaan tersebut, termasuk uang saya sebesar Rp100juta yang raib dengan system bisnis yang tidak karuan rimbanya. Saya sudah mengikhlaskan, tetapi saya bertekad menjalankan ide bisnis ini dengan sekuat tenaga ,” ujarnya. Peristiwa tersebut tidaklah menghentikan sikap optimis ibu rumah tangga ini, justru dengan adanya peristiwa tersebut malah membekukan tekad serta keyakinan beliau dalam mengembangkan usaha bengkel lain tanpa bantuan mitra kerja sama. Sehingga bengkel mandiri tanpa bentuan mitra pun saat itu berhasil meraup keuntungan lebih dari bengkel AHASS.
Berawal dari kegagalan tersebut, Hj Rubiyah memiliki tekad kuat untuk lebih mencairkan serta mewujudkan ide-ide emasnya dengan membuat usaha bengkel yang dilengkapi dengan  salon dan cuci motor. Ia memberi nama usahanya dengan brand MOTOR X-TRA. Hak cipta merek, dan izin patennya juga sudah keluar pada bulan November tahun 2007 lalu. Yang khas dari Bengkel MOTOR X-TRA adalah terintegrasinya  layanan bengkel, cuci motor, salon serta berbagai keperluan bagi kendaraan motor lainnya. Ia bahkan menyebutnya sebagai bengkel yang one stop sevice untuk otomotif roda dua. Saat ini, setahun setelah Bengkel MOTOR X-TRA diluncurkan, sudah ada 6 cabang MOTOR X-TRA,  diantaranya di Sidoarjo, Surabaya, Malang, Yogyakarta dan Gresik.
Kesuksesan yang telah dinikmati Hj Rubiyah Sardjono, dalam mengelola Bengkel MOTOR X-Tra memberikan keyakinan bahwa bisnis yang dijalankan telah berjalan di rel yang benar.
“Saya menawarkan peluang bisnis yang sangat realisitis dengan modal yang tidak terlalu besar. Ada banyak pilihan paket usaha, mulai dari Paket One Stop Service senilai investasi Rp170juta, Paket Snow Wash &Oil Shop 3 SPH senilai investasi Rp92,3juta, Paket Snow Wash &Oil Shop 2 SPH senilai investasi Rp84,9juta, Paket Snow Wash senilai investasi Rp58,9juta, serta Paket Snow Wash + AHASS senilai investasi Rp57juta (Paket terakhir ini hanya diperuntukkan bagi para pemilik jaringan AHASS saja dn berlaku untuk satu alamat outlet saja).
Berdasarkan besarnya nilai investasi yang harus dipersiapkan oleh para calon investor atau mitra , Hj Rubiyah Sardjono mengungkapkan bahwa nilai yang ditawarkan sangat bersaing dibandingkan dengan usaha sejenis yang pernah ada. “Saya bisa katakanan, untuk investasi bisnis bergabung di Bengkel MOTOR X-TRA yang nilainya terbesar adalah paket investasi terkecil di usaha bengkel motor lain. Selisihnya jauh,” ujar  Hj Rubiyah.
Sebuah pelajaran yang besar bagi para pebisnis saat ini yaitu penuh dengan tekad, keyakinan, serta kejujuran memanglah dibutuhkan dalam menjalin sebuah kerja sama agar menghasilkan sebuah kesuksesan yang besar pula. Semua itu telah dibuktikan oleh ibu rumah tangga Hj Rubiyah dengan suaminya, Bapak H Sardjono. Sepanjang yang telah dilakukan Hj Rubiyah dengan membuka 6 cabang Bengkel MOTOR X-TRA, serta pengalaman mengelola 3 Bengkel AHASS selama 15 tahun, ia yakin mampu membawa mitranya menuai hasil usaha seperti yang diharapkan, dengan meningkatkan pendapatan yang berasal dari cuci mobil, jasa bengkel dan salon, serta penjualan suku cadang kendaraan bermotor. Menurut Hj Tubiyah, pada prinsipnya sebuah usaha akan berhasil jika dalam menjalaninya memegang tiga prinsip usaha, yaitu jujur, tekun serta fokus.  






1 komentar:

  1. Mantaff pengalaman bisnis yang sangat membangkitkan jiwa para pemuda

    BalasHapus